1. Berusaha dan Bekerja
Sudah merupakan sunnatullah seseorang yang ingin
mendapatkan limpahan rezeki Allah harus berusaha dan bekerja. Hal ini
berdasarkan firman Allah Ta’ala,
“Kalau telah ditunaikan
shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan ingatlah Allah
sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Rezeki Allah itu harus diusahakan dan dicari. Tapi,
kadang-kadang karena gengsi, sombong dan harga diri seseorang enggan
bekerja. Padahal mulia atau tidaknya suatu pekerjaan itu dilihat apakah
pekerjaan tersebut halal atau haram.
2. Taqwa
Banyak orang melalaikan perkara ini, karena
kesempitan hidup yang dialaminya. Dia mengabaikan perintah-perintah
Allah, karena tidak sabar menunggu datangnya pertolongan Allah. Padahal
Allah Ta’ala telah menyatakan,
“Dan barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya.
Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-
sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq:2)
Yaitu ‘Dari jalan yang tidak diharapkan dan
diangankan-angankan,’ demikian komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir
Ibnu Katsir 4/48). Lebih jelas lagi Syaikh Salim Al-Hilali mengatakan
bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan Agung memberitahukan, barangsiapa yang
bertaqwa kepada-Nya niscaya Dia akan memberikan jalan keluar terhadap
problem yang dihadapinya dan dia akan terbebas dari mara bahaya dunia
dan akhirat serta Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka (Bahjatun Nadhirin 1/44).
3. Tawakkal
Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan) nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3)
Yakni, “Barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada
Allah niscaya Dia akan mencukupi apa yang dia inginkan,” demikian kata
Imam Al-Qurthubi dalam dalam Al-Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.
Dan tidak dinamakan tawakkal bila tidak menjalani
usaha. Sesungguhnya menjalani usaha merupakan bagian dari tawakkal itu
sendiri. Oleh karena itu Ibnul Qoyyim mengatakan, “Tawakkal dan
kecukupan (yang Allah janjikan) itu, bila tanpa menjalani asbab
(usaha-pent.) yang diperintahkan, merupakan kelemahan semata, sekali pun
ada sedikit unsur tawakkalnya. Hal yang demikian itu merupakan tawakkal
yang lemah. Maka dari itu tidak sepantasnya seorang hamba menjadikan
sikap tawakkal itu lemah dan tidak berbuat dan berusaha. Seharusnya dia
menjadikan tawakkal tersebut bagian dari asbab yang diperintahkan untuk
dijalani, yang tidak akan sempurna makna makna tawakkal kecuali dengan
itu semua.” (Zadul Ma’ad 2/315).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita dalam riwayat yang shahih, “Seandainya
kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya
Dia akan memberikan rezeki kepada kaian sebagaimana burung diberi
rezeki. Pergi di pagi hari dalam keadaan perut kosong, (dan) pulang sore
hari dalam keadaan kenyang.” (HR. An-Nasai, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4. Syukur
Syukur adalah jalan lain yang Allah berikan kepada
kaum mukminin dalam menghadapi kesulitan rezeki. Dalam surat Ibrahim
ayat 7 Allah berfirman,
“Kalau seandainya kalian
bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk kalian (nikmat-Ku)
dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku sangat keras.” (QS. Ibrahim: 7)
Oleh karena itu dengan cara bersyukur insya Allah
akan mudah urusan rezeki kita. Adapun hakekat syukur adalah, “Mengakui
nikmat tersebut dari Dzat Yang Maha Memberi nikmat dan tidak
mempergunakannya untuk selain ketaatan kepada-Nya,” begitu Al-Imam
Qurthubi menerangkan kepada kita (Tafsir Qurthubi 9/225)
5. Berinfaq
Sebagian orang barangkali menyangka bagaimana
mungkin berinfaq dapat mendatangkan rezeki dan karunia Allah, sebab
dengan berinfaq harta kita menjadi berkurang. Ketahuilah Dzat Yang maha
Memberi Rezeki telah berfirman,
“Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba: 39)
6. Silaturrahmi
Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa
yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah menyambung silaturrahmi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Do'a
Allah memberikan senjata yang ampuh bagi muslimin
berupa doa. Dengan berdoa seorang muslim insya Allah akan mendapatkan
apa yang dia inginkan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menuntun
kita agar berdoa tatkala kita menghadapi kesulitan rezeki.
“Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya).
Wallahu a’lam bish Shawwab. (Penulis:
Ustadz Abu Hamzah Yusuf, Artikel ini judul aslinya Mengatasi Kesulitan
Rizqi, sumber dari Salafy.or.id via wiramandiri. wordpress.com). di (suryadhie blogsharing community).
0 comments:
Posting Komentar